Betapa Sedihnya Perasaan Hadi Djamal


SAYA terkejut mendengar penahanan anggota DPR RI asal Sulsel, Abdul Hadi Djamal, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saya pernah beberapa kali bertemu dengannya. Dia juga mengenal saya. Malah, bersama dua temanku, ia pernah menyuruh kami bermalam di satu apartemen demi membahas strategi politik. Kami diskusi dengannya semalam suntuk. Saya bisa melihat lebih dekat bahwa beliau orangnya baik serta punya track record yang juga sangat baik.

Yang membuat saya sedih adalah ketika memikirkan bagaimana perasaan kawanku yang menjadi tim suksesnya. MC kampanyenya adalah sahabatku saat menjadi wartawan Tribun yaitu Aswan Ahmad. Kemudian sosok di belakang Hadi Djamal juga seseorang yang sangat saya kenal dan beberapa kali memberikan duit padaku. Saya merasa sungkan jika menyebutnya di sini. Saya tahu betul bahwa Hadi Djamal dikelilingi banyak orang baik dan para sahabat. Saya yakin mereka pasti sangat terpukul sebab ditahannya Hadi adalah neraka bagi mereka. Istilah temanku, penahanan Hadi menyebabkan “pecah perahu“ dan mereka semua tenggelam.

Bagiku, Hadi adalah korban dari birokrasi negara yang bisa jalan karena suap. Posisi Hadi hanya sebagai calo yang memperlicin sesuatu. Ia hanya mencari sebuah jalan keluar, namun jalan yang ditempuhnya itu adalah jalan yang keliru bagi hukum. Ini hanya sumsiku saja. Saya tak paham apa yang sedang terjadi. Yang saya pahami adalah bagaimana parahnya birokrasi di negeri ini, serta parahnya kongkalikong di DPR. Mungkin, saya akan tulisan itu sebagai opini di media massa untuk minggu ini.(*)



Yusran Darmawan
Yusran Darmawan just learn and practice