Inspirasi Desa di Jeneponto
TERKAGUM-kagum saya melihat
satu postingan di facebook. Satu desa di Jeneponto, Sulawesi Selatan,
memublikasikan laporan tentang dana desa dan penggunaannya. Semua warga desa
bisa melihat jumlah dan penggunaan dana desa itu secara transparan. Hebatnya, laporan
itu disampaikan melalui baliho, sehingga semua orang bisa melihatnya.
Saya membayangkan baliho itu
akan dilihat petani, nelayan, aparat desa, tukang sayur, tukang becak, sopir
angkot, ibu Posyandu, penjual obat, pedagang pasar,
hingga buruh yang bekerja di pabrik penggilingan padi. Semua pihak bisa tahu
persis berapa dana yang mengucur ke desa itu, lalu digunakan untuk apa saja.
Saya membayangkan warga desa akan mendiskusikan isi baliho itu di warung-warung
kopi, lapak penjual sayur, sambil mempertanyakannya secara kritis. Mungkin
saja, mereka akan menodong kepala desa dengan pertanyaan, mengapa begini dan
mengapa begitu. Mungkin juga mereka punya banyak ‘amunisi’ untuk ditanyakan
saat musyawarah desa.
Baliho itu nampak sederhana,
namun bagi saya luar biasa. Saya langsung merefleksi ke dalam diri. Di
kota-kota, yang katanya menjadi pusat peradaban, berapa banyak transparansi
kita saksikan? Apakah kita pernah melihat anggaran daerah diumumkan terbuka ke
hadapan publik? Apakah kita pernah menyaksikan detail satu Rincian Anggaran
Belanja (RAB) proyek secara terbuka? Apakah kita pernah melihat laporan
keuangan dari para bos di instansi tempat kita bekerja? Apakah kita menyaksikan
kejujuran dari banyak pejabat tentang berapa anggaran yang mereka terima dan
digunakan untuk apa saja? Apakah ada ketua umum partai politik yang secara
terbuka mengumumkan keuangan partainya, serta digunakan untuk apa saja?
Zaman memang terus bergerak.
Kota-kota tumbuh dengan segala kemegahannya, Tapi, kearifan dan kejujuran tetap
tumbuh dari desa-desa. Saatnya menyerap beberapa praktik baik di desa-desa itu,
lalu membawanya menjadi nilai dan transparansi di semua organisasi di berbagai
wilayah. Saatnya berguru pada bagaimana keikhlasan warga desa mengumumkan dana
yang diterimanya, serta kejujuran untuk mengumumkannya ke hadapan publik.
Meskipun saya yakin kalau akan
ada banyak pertanyaan terkait baliho ini. Tapi setidaknya, di situ kita banyak
melihat harapan kuat bagi bangsa ini. Di situ kita melihat embun yang tak
banyak kita temukan di berbagai lapis organisasi, yang diharapkan bisa membawa
bangsa ini ke arah cita-cita proklamasi. Dan dari satu desa di Jeneponto, kita
menyimpan pelajaran berharga untuk Indonesia.