Bersama Pemilik D'Cika
Dia disapa Haerul. Nama lengkapnya La Ode Haerul Ghowe. Dari nama saja sudah bisa ditebak kalau dia berasal dari Sulawesi Tenggara. Bapaknya Muna, mamanya Buton.
Mulanya dia berkarier di bidang broadcast. Di Jakarta, dia mengelola banyak rumah produksi. Salah satu produknya yang terkenal adalah sinetron Rahasia Ilahi, yang dahulu bikin takut banyak orang karena menampilkan mayat penuh belatung akibat perbuatan selama hidup. Ibu saya salah satu penggemar sinetron ini.
Dia juga membuat film Jembatan Pensil, yang menampilkan anak-anak di Muna. Kebetulan, saya pernah meresensinya di blog.
Lama di dunia broadcast, dia banting stir. Dia lalu membuka bisnis cake and bakery. Dia menyajikan roti dengan kualitas premium, Outlet rotinya menyebar ke mana-mana. Bahkan berjumlah 28 outlet di seluruh Indonesia.
Saat jumpa dengannya, saya terkesima. Kata Arie Kriting, kami orang Sulawesi Tenggara selalu menjadi penjaga keamanan, sebab legam, mata menyala. Tapi belakangan, malah banyak yang masuk ke dunia entertainment. Kini masuk pula di dunia "cake and bakery" yang didominasi warga Tionghoa.
Saat berbincang singkat dengan Haerul, dia menjelaskan lika-liku bisnis roti. Mulai dari masa jualnya yang haya tiga hari, pentingnya standar higienis, dapur yang sifatnya open space, hingga para seniman yang mengolah rasa, menciptakan rasa baru. Dia tak segan-segan mengirim chef-nya ke Beijing untuk sekadar belajar hal baru.
Keren.